Ternyata Ini Makna Simbol Segitiga Mata Satu di Lagu Sakurazaka46

Makna ini sangat berhubungan dengan perjalanan Sakurazaka46, yang saat itu sedang bangkit kembali setelah masa sulit sebagai Keyakizaka46.

SAKURAZAKA46

9/17/20241 min read

Cuplikan MV Nobody's Fault Sakurazaka46
Cuplikan MV Nobody's Fault Sakurazaka46

Pada bagian chorus ke-2 dan ending, si center, Morita Hikaru membentuk segitiga menggunakan tangan lalu menempatkannya di depan mata. Yang menarik adalah terdapat 2 versi pada gerakan ini. Versi pertama adalah di MV, posisi tangan di depan mata kanan, sedangkan versi kedua adalah saat konser/live, di depan mata kiri.

Kenapa ada 2 versi?

Perbedaan posisi tangan ini merupakan hasil diskusi antara Morita dan Takahiro-sensei, sutradara koreografi sakurazaka.

Awalnya Takahiro-sensei memilih mata kanan, katanya “Gpp tinggal di dunia yang segala sesuatunya sudah hancur.” Jadi di MV, segitiganya di depan mata kanan.

Tapi setelah itu Morita malah memilih mata kiri, Morita bilang “Aku ingin terlahir kembali dari sini”. Dan setelah itu di setiap live/konser, segitiganya di depan mata kiri.

Makna ini sangat berhubungan dengan perjalanan Sakurazaka46, yang saat itu sedang bangkit kembali setelah masa sulit sebagai Keyakizaka46.

Sejak saat itu, Takahiro-sensei selalu mementingkan poin "terlahir kembali" dalam menyusun koreografi untuk lagu-lagu Sakurazaka46. Dapat kita lihat pada koreografi single ke-2 Sakurazaka46 “BAN” juga memposisikan tangan segitiga di mata kiri.

Inilah keindahan dari koreografi Sakurazaka46. Setiap gerakannya bukanlah sekedar hanya mengikuti suatu rumusan gerakan tari tertentu, melainkan dunia yang diciptakan oleh para member.

Cuplikan koreografi Hikaru Morita Live Perform Nobody's Fault
Cuplikan koreografi Hikaru Morita Live Perform Nobody's Fault

Tapi kamu perlu tau dulu, filosofi gerakan ini bersumber dari legenda Mesir kuno. Mata kanan, dalam konteks mitologi Mesir, melambangkan Eye of Ra, yang merupakan lambang "kehancuran". Sedangkan mata kiri merupakan Eye of Horus, lambang "bangkit kembali" atau “terlahir kembali”.